Tampilkan postingan dengan label agama paling baik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label agama paling baik. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Maret 2017

Religion is a way

Religion is a way..


Religion is a way to get connected with God 

Religion is a way to love yourself and others

Religion is a way to be more spiritual

Religion is a way to spread peacefulness

Religion is a way to spread happiness

Religion is a way to bring kindness & compassion

Religion is a way to get salvation

Religion is a way to be more tolerant

Religion is a way to help each other

Religion is a way to understand that we always supported

Religion is a way to covering our egos
Religion is a way to exhibiting kindness
Religion is a way to covering our greed
Religion is a way to dictated people
Religion is a way to get power on politics 
Religion is a way to make more money
Religion is a way to spread horror
Religion is a way to starting a racism war
Religion is a way to separates people 
Religion is a way to curse other people belief
Religion is a way to ask God to punish other


so for those being fiery with their religion at this moment, whether u are extrimist, new convert, new revert, religious leader whatever you are calling yourself, which one are u?


by, AH
3 March 2017.
_/|\_

Senin, 25 April 2016

Debat Agama

Setelah sebelumnya saya posting soal jualan agama, saya ternyata ketemu solusinya yaitu cukup di "hide" saja or pilih opsi "saya tidak ingin melihat iklan dari xxx" sudah aman, simpel ternyata :D.  Jadi tulisan kemarin hanya melampiaskan rasa speechless aja, pun juga yang kali ini, yg ga suka monggo dilewatin saja, hahaha...

Nah baru2 ini, seorang kawan SMU lama me like dan share satu hal yang cukup geli buat saya, yaitu tentang debat agama dari seorang tokoh agama (let's call him religious leader "RL"), dan dimana pihak yang kalah berdebat akan pindah ke agama RL, WTF!.   Terus terang saya tidak pernah buka linknya, karena dari judul sudah keliatan semua isinya rata rata tema seorang agama lain masuk ke agama RL karena kalah debat tsb.

Hmm, saya kok jadi speechless (lagi) ya, seorang RL mengadakan acara debat agama; apa segitu rendah nilai iman seseorang bisa diukur dari menang dan kalah dari satu debat agama? apakah RL ini merasa rawan atau parno bahwa agamanya akan punah sampai2 buat acara seperti itu? Apa si RL jangan2 meragukan agamanya sendiri sampai2 harus berbuat seperti itu? Apakah RL ini seorang "Dewa"? atau "Utusan" dari YME yang diberi mandat khusus? Dari mana dia bisa menentukan benar dan salah? sementara padahal ada juga kok tokoh agama dunia yang mendapatkan penghargaan dari karya nyatanya (SO MANY) & kebijaksanaan serta toleransinya.  Apakah RL debaters ini mempelajari buku sucinya hanya untuk menang debat? atau apakah yang mau dicapai memang itu, mencapai sebanyak mungkin pengikut? :D.  Yang paling penting, kapan dia mengkontemplasikan semua ajarannya dan menjalankan semua ajarannya dengan nyata kepada sesama manusia di sekitarnya?
Ingat ungkapan "Energy flows where attention goes?", dalam konteks ini hubungannya adalah kita akan selalu mendapatkan reason untuk sesuatu yang kita fokuskan, kalo si RL fokus ke kebenaran mutlak absolut akan kepercayaan yang dia anut, ya dia akan mendapatkan 1001 alasannya dan bahkan mengalaminya, kalo dia tidak suka dengan kepercayaan lain, pun dia akan menemukan 1001 kekurangan dari agama lain tersebut.
 
Kalau di novel Celestine prophecy, sepertinya ada diceritakan mengenai perebutan energi.  Manusia selalu ingin mencari aman dengan cara menguasai, berada di "atas".  dengan berada di atas dia akan merasa keberadaannya utuh dan aman menjalani hidup.  Caranya macam2, menguasai sumber daya, menguasai manusia, dan salah satunya melalui perdebatan.  Singkatnya, manusia ini berdebat, memenangkan argumen dan pada saat dia menang secara energi dia akan menarik energi orang yang kalah.  Orang yg kalah berdebat akan menjadi, lemah, lesu, tidak bersemangat, mudah diarahkan dan dikendalikan.  Biasanya model seperti ini disebut Vampire Energy.

Vampire energy gets his/her energy from other people

Selanjutnya disebutkan, sebenarnya ada salah satu cara agar kita bisa mengurangi ketergantungan terhadap orang lain, dalam arti kita bisa merasakan kedamaian, kepenuhan tanpa menggangu orang lain, yaitu dengan selalu terhubung dengan Sumber Energi Ilahi.

 

Dengan terhubung Sumber Energi Ilahi ini, kita akan selalu merasa kuat, optimis, damai, bahagia tanpa merasa kawatir, kekurangan, ketakutan dan ketergantungan untuk mencaplok energi orang lain.  Sumber energi Ilahi ini mungkin dapat disebut juga Tuhan, Allah, Universe dll walaupun beberapa mainstream religion masih menolak anggapan ini dengan label yang simpel "New Age".  Walau yang dibilang New Age ini sebenarnya produk lama yang sudah ada di peradaban2 jauh lebih lama sebelum mainstream religion lahir dan  menguasai dunia sperti skg, dan sudah lumrah kalau sesuatu di luar mainstream cenderung disepelekan dan dianggap keliru. The message just, mind your own religion, dont disturb your neighbour, be kind, be generous, and DO IT.

Jadi ingat buku compassion Gede Prama, kalau kita masih memikirkan dualitas, baik jahat, benar salah, yang sesuai dengan saya benar yang tidak sesuai pasti salah, maka apapun termasuk agama bisa dijadikan alasan untuk perdebatan, kekerasan dan malah  buruknya terorisme.  Merasakan Tuhan itu sperti merasakan kasih sayang yang ada di dalam diri semua manusia, kalau manusia itu bisa melihat ke dalam (co. meditasi), lepas dari dualitas, tidak menendang kegelapan tapi memeluk kegelapan, karena kegelapanlah yang membuat cahaya semakin terang, dan tugas kita membawa cahaya tersebut.

Dan apa yang terjadi dengan teman lama SMU saya itu? maap guys, saya unfriend & juga untuk teman2 sejenisnya, so pathetic.

Rabu, 25 November 2015

Jualan Agama di FB

Sebagai pengguna FB sudah umum saya melihat teman-teman memanfaatkannya untuk dagang, boleh2 saja menurut saya, namanya juga usaha untuk tambahan penghasilan / bahkan kebutuhan hidup ybs.  Hanya makin menyebalkan aja akhir-akhir ini, ada orang tertentu / yayasan tertentu / kelompok tertentu yang memanfaatkan untuk Jualan Agama di FB, dan melalui Fan Page / Suggested Page pula. Tentu saja jadi menyebalkan rasanya ketika kita buka FB tiba2 di suggest page tema jualan agama, *Yang, judulnya pada umunnya (so saya ga bilang semua) provokatif.

Mereka mempromosikan agama layaknya orang jual dagangan / orang yang sedang semangat 45 jalanin Network Marketing atau MLM, contohnya saya analogikan tagline orang yang jualan Kecap:
- Hanya kecap SAYA yang terbukti lebih enak dari kecap KAMU2.
- Semua kelezatan & kesehatan hanya ada di kecap SAYA, tidak pernah ada di kecap KAMU.
- Kecap SAYA menyempurnakan semua kelemahan di kecap KAMU, kecap saya SEMPURNA & kecap KAMU harus kalah, harus, ini buktinya : *data2 ttg riset kecap SAYA, komposisi kecap, manfaat secara detail lantas ditampilkan.
 Mungkinkah mereka mengikuti teori pemasaran, bahwa judul yang provokatif bisa menarik pembeli lebih banyak ?? ,,,

Lalu mereka juga gemar sekali memajang testimoni Pelanggan, apalagi Pelanggan baru, Sampek buat website khusus tentang kumpulan testimoni Pelanggan, mulai dari rakyat biasa, anak kecil, mahasiswa, karyawan, pengusaha, artis, politikus, atlit, dll yang menggunakan kecap SAYA
- Sejak pake kecap SAYA semua masakan saya lebih maknyuss daripada waktu saya pake kecap KAMU, jadi disayang suami deh  (lhaaa ini apa bedanya sama klinik tongfang yg sudah berlalu masanya =D  ,,,,)
- Terima kasih saya bisa masuk dalam jaringan Kecap SAYA, disini membernya saling suport & ada sistem yang terbukti bagus, beda sekali waktu di Kecap KAMU, saya percaya jalur kesuksesan saya ada di sini.
- Menggunakan orang bertitel (Prof, DR, Dr, Ir, dll) sebagai pembicara, untuk menambah level kepercayaan, memberi pengaruh lebih, biar lebih banyak lagi orang datang.

Sudah cukup, peperangan agama dimasa lalu, jangan memancing2 lagi, belajarlah dari pengalaman kelam bangsa Manusia.





Agama merupakan satu yang personal, menyangkut hubungan kita dengan Nya, bukan seperti komoditi dagangan, mari perlakukan Agama dengan dengan baik, saling menghormati, menghargai, toleransi.  Agama menyediakan panduan bagi manusia agar tidak powerless, bahwa ada istilahnya "Yang Maha Kuasa", yang selalu membantu kita dalam menghadapi semua masalah hidup. Menjaga agar semangat kita tetap menyala dalam mengejar impian, berbuat kebaikan, saling mencintai sesamanya. Kalau mau promo, promolah melalu tindakan, kebaikan, ketulusan, menjaga kelestarian bumi, membantu sesama, aksi sosial-tanpa embel2 sponsor (spt come & join us). Untuk apa membuat kebencian dari promosi jualan agama yang berlebihan, sampai kapan mau sadar bahwa kita ini sama-sama MANUSIA. Sama-sama tinggal di atas Bumi. 

Mau tunggu manusia punah?

Nunggu bio hazard / T-Virus dari Umbrella corporation mengubah semua manusia jadi zombie?

 menunggu Walking Dead sampai ke negeri kita?


or..waiting a huge disaster or calamity to swipe humanity? (gada orang, mau jualan apalagi disini..)
We dont need,

We can make a peace, NOW, started with our thought!

Rabu, 23 April 2014

Agama terbaik

Mungkin diantara kalian sudah pernah/bahkan sering mendapatkan sepenggal kisah berikut.  Namun, saya ingin share kembali sebagai pengingat kita dalam menjalankan kehidupan beragama di masyarakat.

AGAMA TERBAIK.

Seorang ahli dari "The Theology Of Freedom" dari Brazil bernama Leonardo Boff bertanya pada Dalai Lama pemimpin umat Buddha dari Tibet : "Yang Mulia, agama apa yg terbaik?" Leonardo Boff menduga bahwa Dalai Lama akan menjawab : "Agama Buddha dari Tibet". Ternyata sambil tersenyum, Dalai Lama menjawab : "Agama terbaik yaitu agama yg membuat anda menjadi orang yang lebih baik". Sambil menutupi rasa malu karena punya dugaan kurang baik tentang Dalai Lama, Leonardo Boff bertanya lagi : "Apakah tanda agama yg membuat kita menjadi lebih baik?" Jawaban Dalai Lama : "Agama apapun yang bisa membuat anda lebih welas asih, lebih berpikiran sehat, lebih objektif & adil, lebih menyayangi, lebih manusiawi, lebih punya rasa tanggung jawab, lebih beretika. Agama yang punya kualitas seperti di atas adalah agama terbaik". Leonardo Boff terdiam sejenak &  terkagum² atas jawaban Dalai Lama yang bijaksana & tidak dapat dibantah. Selanjutnya, Dalai Lama berkata, "Tidak penting bagiku, apa agamamu. Tidak peduli anda beragama atau tidak. Yg betul² penting bagi saya adalah perilaku anda di depan kawan² anda, di depan keluarga, di lingkungan kerja & dunia".

Dan, bagaiman kehidupan beragama di Indonesia saat ini? Silahkan beri penilaian sendiri..