Tampilkan postingan dengan label Hotel Santika. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Hotel Santika. Tampilkan semua postingan

Minggu, 11 Juli 2010

11 Juli 2010 between Surabaya and Malang

Perjalanan selanjutnya setelah 1 minggu di Surabaya, adalah ke kota Malang. Kota Malang di Jawa Timur ini bisa diibaratkan seperti kota bandung di Jakarta. Karena pergi hari Minggu, pagi hari saya menyempatkan diri ke gereja Hati Kudus yang terletak di dekat Hotel Mercure. Gereja ini merupakan katedral paroki, maka tak heran suasana di dalamnya mirip dengan Katedral di Manado. Jarakanya dekat, kurang lebih 300 M dari hotel.

Suasana dalam gereja

ini saya duduk di bangku agak belakang, cukup luas juga dan cukup khidmad, neda dengan di jakarta dimana umat suka bawa anak kecil yang berisik dan berlarian kesana kemari.

Saat pulang, perjalanan menuju ke hotel (jalan Darmo) adalah waktunya car free day (saya selesai dari gereja sekitar setengah 9) Seperti jalan-jalan di Thamrin, di jalan Darmo ini banyak digunakan oleh masyarakat untuk bersepeda, dan bermain bola. Jalan darmo ini merupakan salah satu jalan protokol di Surabaya. Banyak polisi di daerah jalan ini. Mobil / motor tidak
boleh berpindah ke garis lurus yang ada di jalan atau jika ketahuan polisi bisa ditilang ;p.

Suasana Car Free Day di jalan Darmo


Foto : SMP Santa Maria, salah satu elite school di Surabaya pada car free day


Setelah berkemas di hotel, sambil menunggu teman yang pergi ke Malang, saya iseng poto ruangan samping hotel, dimana terdapat kolam ikan dengan pancuran air minimalis.


Di lantai dasar, juga terdapat rumah makan Jepang, walaupun saya tak sempat mencicipi rasanya, tapi saya poto lampion nya, karena bentuknya yang menarik. Hmm..sama sebenarnya seperti lampion lain sih, menarik aja untuk dipoto :D.



Setelah kawan-kawan dari Bromo selesai mengemasi barang, kami singgah di ayam tulang lunak Malioboro. Menu khas di rumah makan ini adalah ayam tulang lunak dengan baluran telur asin. Ini seperti kepiting telur asin yang ada di Seafood layar, hanya saja ini versi ayam.
Makanan yang dipesan ada bermacam-macam : ayam tulang lunak, sayur asem, sambel plecing, tauge ikan asin, tahu telor, tempe dan tahu penyet. Kenyang deh...

The journey goes on.... tidur di mobil, dan sampailah di Malang. Ini kali pertama saya ke Malang, dan disini kami menginap di hotel Graha Santika. Hotel Santika ini agak berbeda dengan di kota lain, karena interior nya yang bergaya khas Bali dan banyak turis bule. Keadaan kamar cukup nyaman untuk ditempati, seperti layaknya Santika di kota lain.

Kamar view teras


Meja kerja


Foto kamar dalam hotel dari teras (eit, itu bukan penampakan, itu "superstar", teman saya;D)


Pemandangan dari Teras, kolam renang yang berair biru dan bersih



gedung hotel ini dibuat mengelilingi kolam renang, foto di bawah ini merupakan gedung bagian depan


Akhirnya...jam makan malam tiba, kami bingung makan apa dan dimana, akhirnya kami menemukan tempat makan di dekat Hotel. Bernama restoran jangkrik. Menu yang banyak dipesan adalah Cwie Mie--> Mie khas dari kota Malang. Karena cukup lapar, saya pesen Mie ayam dengan nasi putih, dan ternyata yang diantar melebihi perkiraan kami.



Selasa, 20 April 2010

Surabaya again & Hotel Santika

Surabaya, merupakan salah satu kota favorit saya, kenapa? karena banyak makanan enak, misalnya , ada ayam penyet Bu Kris, bebek goreng HT, ayam president, seafood layar (esp kepiting telurasinnya). Selain itu, sy meliat kota ini sebagai kota besar seperti Jakarta yang, jalanaannya tidak semacet Jakarta. lalu lintas padat, macet, tapi masih jalan, sangat berbeda dengan Jakarta yang macetnya buat orang stres.


Sepintas lalu, Surabaya tak jauh bedanya dengan Jakarta, mall besar menghiasi setiap sudut kota, mulai dari Tunjungan Plaza, Sutos (SurabayaTown Square), Delta, GalaxyMall, Pakuwon City, City of Tommorrow, dan lainnya. Gaya hidup disini pun sama seperti di Jakarta, elit, mewah dapat terlihat dari gaya hidup orang-orang disini. Memang, rata rata orang Surabaya pandai berdagang,sehingga taraf hidup disini terlihat sangat makmur, walaupun sebenernya masih banyak orang-orang yang hidup berkecukupan.

Pertama kali kami datang, inapnya di Sensa karena referensi salah satu teman dari sby bahwa hotel tersebut "baru. Memang baru, tetapi saat kami masuk, suasana kamarnya aneh, remang2 dan serasa spooky(berhantu), malah yang mengejutkan, kami baru tau kalau hotel tersebut bekas pertemuan gay lesbi yang dibatalkan jadilah kami check out keesokan harinya dan memutuskan pindah ke Santika.

Saya sering menginap di hotel Santika di kota lain, dan menurut saya, hotel santika dimanapun mempunyai ciri khas desain yang hampir sama. Salah satu lebihnya adalah, kita mendapat koran Kompas setiap pagi, digantung pada gagang pintu. Untuk tempat tinggal, boleh saya bilang bahwa hotel Santika nyaman untuk disinggahi. Desain kamar di Santika sangat sederhana, simpel dan untuk disain kamar didominasi dengan warna krem lembut, cekidott gan :

twin bed (Deluxe Superior)


view teras


TV dan meja


From different angle


Kamar mandi


Bathub


Jadi, menurut saya hotel Santika layak untuk disinggahi, harga laundry nya juga tidak terlalu mahal, recomended untuk tempat tinggal yang nyaman. Walaupun secara tarif mungkin diatas 600rb untuk kelas deluxe nya saja.