Kalender Abadi - Great Ispiration

Kalender Abadi, 366 Inspirasi Harian Hidup Bijak & Bahagia, Days of Wisdom Dari Gobind Vashdev

Sejak diterima sekitar bulan Mei lalu, kalender penuh dengan kata-kata bijak ini yang menemani awal hari-hariku. Tahu Gobind Vashdev pertama kali dari postingan beberapa teman di media sosial, kepincut dengan tulisannya di halamannya di facebook ini, aku serta merta menyambut tawaran membeli Days of Wisdom, Kalender Abadi 366 Inspirasi Harian Hidup Bijak & Bahagia dari The Wisdom Shop sekitar bulan April lalu. Isinya sungguh memikat hatiku, karenanya aku ingin menuliskan di catatan ini agar dapat membacanya sekaligus dalam satu halaman, walau pun secara personal menurutku lebih menyerap dan memahami jauh lebih dalam lagi dalam bentuk nasihat harian seperti maksud dibuatnya kalender ini. Dengan membaca satu kebijaksanaan setiap hari, mencoba memahami maknanya dengan merenung, maka pelajaran harian jauh lebih meresap, dibanding mencobanya memasukkan banyak sekaligus dalam satu waktu. Berikut kata-kata bijak tersebut sesuai urutan bulan. 


Januari
1. Jangan takut apa yang Engkau hasilkan di tahun ini berkurang, namun takutkan apa yang Engkau kontribusikan di tahun ini mengecil.
2. Di pagi hari, sebelum terang di luar menyilaukan matamu, nyalakan cahaya di dalam dirimu, sebelum kegaduhan bertamu di kupingmu, dengarkan suara hatimu, dan ketika benda dunia belum bersentuhan denganmu, peluklah jiwamu. Semoga harimu terbenam dalam kebahagiaan. 
3. Luka batin mungkin melahirkan trauma atau malah kebijaksanaan. Batu sandungan bisa membuat ketakutan melangkah atau menjadi pijakan, semua tergantung makna yang melekat pada luka dan batu itu. 
4. Tidak mungkin kita berpraktik kesabaran dengan hanya membaca buku suci, kita hanya dapat melakukannya ketika "orang-orang menyulitkan" hadir di kehidupan kita. Berterimakasihlah padanya. 
5. Tujuan manusia bukan untuk bersaing. Tujuan kita adalah mengeluarkan yang terbaik yang ada pada diri untuk dunia yang sudah terlalu baik pada kita.
6. Mintalah agar diberi kebijaksanaan yang membebaskanmu, bukan pengetahuan yang membuatmu merasa benar dengan bertengger di putih dan menyalahkan hitam. 
7. Bila bisnis berantakan, kita akan lebih lama di kantor, memanggil konsultan atau berinvestasi lebih banyak lagi. Lalu bagaimana bila kehidupan keluarga tidak berjalan mulus? Apakah kita akan melakukan hal serupa?
8. Lebih banyak keinginan kita yang tidak terwujud daripada yang terwujud. Untuk itu gandenglah keikhlasan ke mana pun engkau pergi, agar jalanmu dipenuhi bunga kebahagiaan.
9. Kita hidup di antara miliaran orang yang sedang berlomba menghilangkan rasa hausnya dengan air laut. Semakin banyak air diminum semakin menyengat pula dahaganya. 
10. Kebahagiaan adalah hamparan padang yang rendah, sementara orang memanjat gunung dengan segala daya upaya. 
11. Kuil, masjid, pura, atau gereja terindah ada di dalam diri. Setelah berkelana mencari dan mengetuk pintu di luar sepanjang hidup, sudah waktunya kita menengok, masuk ke dalam dan bertemu dengan yang memiliki dirimu.
12. Apakah semua terjadi di luar kehendak-Nya? Karena itu menerima apa pun yang telah terjadi adalah manis sekali.
13. Kita semua adalah pematung. Kita membuatnya dengan pahat pikiran dan palu tindakan. Patung paripurna bersamaan dengan berakhirnya hidup ini. Seindah apakah patung Anda ingin dikenang?
14. Ketika makan menjadikanmu besar, berpuasa membuatmu terbang.
15. Kecemasan, dalam salah satu bahasa India kuno berbentuk seperti kayu bakar untuk mengkremasi jenazah. Dalam artian lain, bila kayu bakar membakar mereka yang mati, sementara kecemasan membakar mereka yang hidup.
16. Anda tidak memerlukan keberanian membentak lawan Anda sebesar keberanian mencintai musuh Anda.
17. Ketika seseorang membakar rumah Anda, apa yang pertama akan Anda lakukan? Memadamkan api atau mengejar pelakunya? Dan bagaimana bila seseorang membakar hati Anda? Apa yang pertama kali Anda akan lakukan?
18. Mengetahui apa yang di badan jauh lebih mudah daripada membadankan apa yang sudah kita ketahui.
19. Tidak ada sebuah kata pun yang dapat menyakiti seseorang. Kata-kata selalu datang dalam keadaan netral. Hanya program yang ada dalam diri sendirilah yang mampu menumpulkan atau meruncingkan kata tersebut.
20. Kehidupan tidak pernah sekali pun menghadirkan penderitaan. Penderitaan terjadi karena sikap menolah kita pada apa yang dihadirkan kehidupan.
21. Tidak punya waktu untuk berefleksi sama halnya kita tidak punya waktu untuk berkembang. 
22. Jadilah ringan, ketika dirimu lebih ringan dari udara, engkau tidak perlu berusaha untuk memanjat apalagi takut jatuh.
23. Kita susah dipahami karena kita tidak mau memahami orang lain. Kita sulit dimengerti karena kita juga enggan mengerti orang lain.
24. Sebelum mengejar kesuksesan di luar, jemput dahulu kebahagiaan di dalam.
25. Bijaksanalah pada tubuh. Jangan hanya pikirkan waktu untuk makan, tapi juga jenis apa yang dimakan, dan bagaimana suasana hati sewaktu melahapnya. 
26. Di dunia ini yang paling berat bukan menjalani, tapi memikirkan yang belum dijalani.
27. Sungguh tidak mungkin bersyukur tanpa merasa bahagia.
28. Mereka yang kaya bukan dilihat dari kelihaiannya mengumpulkan harta, melainkan kemampuannya untuk berbagi pada siapa pun.
29. Mengubah diri memang tidak mudah, namun bisa asal mau. Mengubah orang lain sangat sulit walaupun keinginannya membara. Bila kehidupan berhadapan dengan kesulitan selalu, jangan-jangan kita terlalu sibuk mengubah orang di luar, sementara diri di dalam tidak mau dikunjungi.
30. Tirulah anak-anak yang bermain jungkat-jungkit, sedang di atas atau di bawah yang mengawal wajahnya hanya senyum riang. 
31. Ketika kita menemukan sesuatu yang tidak beres, itu adalah cara alam semesta menunjuk diri ini untuk memperbaikinya. Daripada mengutuki kegelapan, mari kita nyalakan lilin.


Februari
1. Tatahlah nama Anda di setiap hati sebelum nama itu tertatah di batu nisan.
2. Manusia mengejar sesuatu yang pasti akan ditinggal dan tidak banyak melakukan sesuatu yang nantinya akan dibawa serta.
3. Tidak penting apakah yang kamu kerjakan sama dengan apa yang kamu pelajari di sekolah yang penting apa yang kamu kerjakan wajib sama dengan teriakan hasrat hatimu.
4. Yang penting adalah bukan membuang sisi yang tidak kita suka dan menyimpan yang terang, melainkan menerima semua dan merangkulnya dengan penerimaan yang ikhlas. Ketika ini terjadi, hidup akan menjelma menjadi berkah yang tak terhingga.
5. Mengapa takut melakukan sesuatu di luar kebiasaan banyak orang, ketika dengan jelas kita melihat lebih banyak yang miskin dari pada yang kaya, yang menderita daripada yang bahagia.
6. Mereka yang paling sabar adalah mereka yang terlatih bersahabat baik dengan kebosanan. 
7. Setiap kejadian adalah kado dari Pencipta. Kita sering memilih dan memilahnya dengan hanya melihat bungkusnya. Alangkah sayangnya.
8. Mengistirahatkan pikiran dan menyadari siapa diri kita ini sesungguhnya adalah sebuah kemewahan yang tiada tara. Sayangnya, itu semua enggan dicicipi oleh manusia modern.
9. Jangan anti sukses begitu juga jangan menghindari kegagalan. Sukses dan gagal adalah balutan sempurna pada kain kehidupan yang kita gunakan.
10. Diri dan kehidupan Anda adalah sempurna sampai ketika Anda membandingkannya dengan yang lain.
11. Hati selalu on air, sayang tidak banyak yang berusaha menemukan gelompang yang pas untuk mendengarkannya.
12. Pasti ada sebuah alasan di balik kemarahan, untuk itulah kita harus menciptakan alasan yang lebih kuat untuk bersabar.
13. Mohon maaf, kata rugi dan percuma yang Anda cari tidak terdapat dalam kamus ikhlas. 
14. Perhatikan orang-orang yang mengagumkan di dunia ini, mereka dicintai dan mencintai orang lain dengan pelayanan yang dilakukannya.
15. Seperti tubuh yang susah bergerak karena membawa banyak beban, begitu pula dengan jiwa kita yang akan susah bertumbuh bila dibebani dengan banyak keinginan.
16. Mirip seperti manusia, bukan warnanya, bukan tulisan yang ada padanya, bahkan bukan bentuknya, yang membuat balon terbang adalah isinya.
17. Kematian lebih dekat dari siapa pun, dan bila Anda punya satu kesempatan untuk menghubungi satu orang, siapa yang akan Anda hubungi, dan apa yang akan Anda katakan? Dan mengapa Anda masih menunggu?
18. Ketika saklar syukur selalu pada posisi ON, hidup menjelma menjadi berkah yang tak terhingga.
19. Kita hidup di alam semesta yang tidak mempunyai ruang hampa. Kita tidak bisa melemparkan sesuatu dan hilang begitu saja. Apa pun yang kita buang pasti akan kembali pada diri kita.
20. Semua perangkat kebahagiaan itu telah ada dan selalu ada dalam diri setiap manusia. Begitu pula sebaliknya, semua perangkat ketidakbahagiaan juga ada di dalam diri ini. Tergantung mana yang akan kita pilih dan pakai.
21. Kesepian tidak bisa disembuhkan dengan cara berhubungan dengan orang lain. Kesepian ada di dalam, karena itu ia hanya bisa disembuhkan dengan berhubungan dengan diri yang ada di dalam.
22. Tatkala ego terbakar, asap kesadaran membumbung tinggi.
23. Ketika kehilangan sesuatu, pasti ada ruang kosong yang menanti. Sekarang tergantung kita mau mengisinya dengan hujatan atau hajatan penuh syukur.
24. Pembunuh, perampok, penjahat kelas dunia bagaikan mercusuar di lautan kehidupan. Mereka memberitahu kita agar tidak melewati jalan yang telah dilaluinya.
25. Memberi sama halnya seperti menabur. Kita tidak tahu apakah benih itu langsung mati atau menjadi pohon raksasa. Semua hasil itu bukan urusan kita, tugas terpenting kita adalah tetap berbagi dengan siapa pun.
26. Berbuat baik hanyalah setengah dari kebaikan. Berbuat baik akan berkadar 24 karat hanya ketika kandungan ikhlas ditambahkan di dalamnya.
27. Kalau kita memberi jempol pada yang memuji, beri juga pada yang mengkritik, karena hakikatnya keduanya ingin kita menjadi lebih baik.
28. Bahwa bukan keributan di luar melainkan kegaduhan di dalam pikiranlah yang membuat manusia tidak bisa tidur.
29. Tidak ada keberuntungan, juga tak pernah ada kesialan, semua hanyalah bunga karma yang mekar dari penih perbuatan yang kita tanamkan sebelumnya.


Maret
1. Kita tidak mungkin berbahagia dengan mengejar kebahagiaan, sebaliknya, kebahagiaan akan datang menyapa ketika kita melepas keinginan untuk menjadi bahagia. Untuk itu makanlah BERAS MERAH (BERsyukur, ikhlAS, MEnerima, dan berseRAH).
2. Hanya pada angin yang berlawananlah pesawat take off dan landing, begitu juga yang melawan kita adalah mereka yang bisa menerbangkan atau menukikkan diri ini.
3. #bukankebetulan dari hening muncul bening, lewat berbagi kita berbahagia, melalui sabar kita menuju sadar.
4. Di kala kita mampu menerima sepenuhnya sisi terang dan gelam dalam diri kita, tunas kesembuhan mulai bertumbuh.
5. Tangan yang tertutup erat bersahabat dengan ketegangan, ia tidak mampu menerima sesuatu yang baru, apalagi memberi.
6. Carilah harta untuk mengisi hatimu dahulu sebelum mengisi kantongmu.
7. Kita semua selayaknya sudah melangkah dari bersaing menuju kerjasama. Saatnya kita melahap motivasi yang bukan mengajak kita untuk melawan, mengalahkan, bahkan menghancurkan pesaing, namun menghormati, merangkul, dan tumbuh bersama.
8. Wilayah kelimpahan baru terpijaki ketika kita telah melewati gerbang yang bernama "cukup".
9. Salah satu ilusi terbesar adalah menganggap penderitaan dan kebahagiaan berasal dari luar.
10. Bukan kejadian yang mengubah seseorang, tapi oranglah yang mengubah dirinya sendiri dengan mengambil pelajaran dari kejadian itu.
11. Kebanyakan orang tidak "menyakiti" kita, mereka hanya memberitahukan adanya luka yang belum sembuh dalam diri ini. Berterimakasihlah!
12. Seperti kita selalu menyediakan kamar untuk tamu yang berkunjung ke rumah, seperti itu juga selayaknya kita menyiapkan sebuah ruang di hati ini untuk menerima apa pun yang terjadi dalam kehidupan.
13. Dari awal sampai berakhirnya penciptaan alam ini, ketidakpastian adalah sebuah kepastian, namun kekhawatiran kita adalah sebuah pilihan.
14. Tengoklah ke dalam dan lihatlah segala kelimpahan yang diberkati Pencipta sebelum berkata "aku tak punya sesuatu pun untuk membantu orang lain."
15. Kita bisa mencaci yang membuang sampah sembarangan atau merasa diberi kesempatan berbuat baik. Kebahagiaan memang sebuah pilihan.
16. Pohon yang terpangkas seringakali tumbuh menjadi lebih lebat. Seperti itulah masalah yang hadir, di awal kerap terlihat mengerdilkan diri, namun dengan berbekal kacamata kesadaran, kita akan melihat tumbuhnya benih-benih kebijaksanaan yang rindang nan meneduhkan.
17. Tujuan kita bukan terletak pada pencapaian kebenaran, melainkan melewati gerbang dualitas.
18. Sederhana adalah bentuk kejeniusan yang telah lama ditinggalkan oleh manusia modern.
19. Tidak ada kekacauan di luar tanpa didahului keruwetan di dalam. Bersihkan yang dalam untuk melihat kebeningan di luar.
20. Kesadaran bahwa kita semua bersaudara terlalu tinggi dijangkau oleh ego yang merayap.
21. Tidak ada yang seminimalis kebahagiaan. Kita terlalu banyak menambahkan perabot yang membebani dan mempersempit ruang bahagia ini.
22. Pujian bagaikan hujan di hulu yang mendorong, makian bagaikan batu yang menghadang, namun keduanya tidak menjadikan air berubah. Air tetap fleksibel dan selalu mencari tempat yang lebih rendah.
23. Tanpa menggandeng keikhlasan, tangan kita sering kali diseret oleh kekecewaan.
24. Pada saat kita bersyukur karena mendapatkan limpahan karunia dari Pencipta, selayaknya kita menyadari bahwa di saat yang sama kita juga mendapat kepercayaan untuk berbagi ke sesama ciptaan-Nya.
25. Stop berhitung! Cari dan lakukan sesuatu yang lebih besar daripada sekadar bersandar pada kalkuliasi pahala dan dosa. Matematika kita terlalu kerdil untuk menjangkau keagungan-Nya.
26. Selalu dan selalu manfaatkan ketidaksesuaian antara harapan dan kejadian yang berceceran sepanjang hari sebagai alat untuk melebarkan hati Anda.
27. Ketika melihat vihara ditumbuhi banyak pohon Bodhi, pastilah fenomena itu mengingatkan kita akan perjuangan Buddha menemukan diri sejatinya, dan bukan mengatakan bahwa pencerahan hanya akan hadir bila seseorang duduk di bawah pohon tersebut.
28. Selalu tertinggal keharuman pada tangan yang memberi bunga mawar. Tetaplah berbuat baik dan jangan berpikir dua kali untuk melakukannya.
29. Ketika kita menolong sesama ciptaan, sebagian penderitaan kita menguap.
30. Setiap kejadian seperti pintu yang terbuka menuju keinginan kita yang paling dalam. Sayangnya, kita terlalu lama berdiri di pintu tersebut dan merenungi mengapa bukan pintu lain yang terbuka.
31. Bangunan kemapuan yang kita miliki saat ini, semuanya berdiri tegak karena adanya batu bata yang bermerek kebiasaan.


Gambar dari sini.
April
1. Kepuasan dirimu bukan terletak pada berapa jumlah saldo rekeningmu di bank, namun pada saldo syukur di hatimu.
2. Memang memungkinkan tanaman tumbuh di batu yang padas atau di semen yang keras, namun alaminya tumbuhan berkembang pada tanah yang lunak. Begitu pula di dalam diri seseorang selalu ada cinta yang hidup sekalipun pada hati yang membeku, namun cinta menjadi subur pada hati yang gembur.
3. Setiap orang bijak menyadari penuh bahwa penderitaan yang lalu-lalang dalam hidup memang diperlukan untuk pertumbuhan jiwa ini.
4. Kebahagiaan adalah sesuatu hal yang sangat sederhana (simple) dan saking sederhananya sampai-sampai tidak banyak orang yang percaya.
5. Seperti hewan buat dalam pertunjukkan sirkus yang dapat dikendalikan pawangnya lewat latihan yang rutin, pikiran yang terlatih pun akan mengikuti apa yang diminta oleh kesadaran diri.
6. Kebijaksanaan yang tinggi enggan berduaan dengan "aku" yang besar.
7. Waktu terbaik melatih kesabaran adalah ketika kemarahan memuncak. Saat terbaik untuk berlatih ikhlas adalah saat kehilangan.
8. Ketika kerajaan Allah ada di dalam dirimu dan Sang Pencipta alam semesta lebih dekat dari urat lehermu, masihkah engkau berpikir menemukan surga dan neraka serta iblis dan malaikat sebagai penghuninya di luar?
9. Bahagia adalah tampil telanjang, apa adanya. Kita tidak memerlukan usaha untuk terlihat baik, hebat, atau mengesankan orang lain.
10. Di antara banyak pilihan di kehidupan yang singkat ini, sayang sekali kalau kita tidak memilih kebahagiaan sebagai peran utamanya.
11. Tidak ada seorang pun yang dapat memungut kebahagiaan di masa lalu atau masa depan, dan tidak pernah ada siapa pun yang menemukan duka di saat ini. 
12. Masa-masa bahagia manusia adalah ketika ia memberikan cintanya dengan tulus. Itulah selayaknya tugas kita, setelah kita diberi karunia kehidupan oleh Pencipta alam. 
13. Keikhlasan selalu berkunjung bersamaan dengan kebahagiaan. Mereka adalah paket tak terpisah dari Sang Pencipta.
14. Sudah terlalu banyak energi yang mengalir menuju tungku kebencian, dendam, iri hati. Saatnya untuk melihat lebih dalam dan mengisi tangki jiwa ini dengan kasih.
15. Harapkan yang tebaik, persiapkan yang terburuk, dan syukuri apa pun yang terjadi.
16. Mirip dengan berkunjung di pasar ikan, dengan bau amis menyengat hidung. Semakin kita tolak aroma itu semakin bertengger aromanya, dan akan hilang tak lama ketika kita menerimanya. Begitu pula kesulitan hidup yang semakin lengket ketika kita menolaknya dan menguap tatkala kita menerimanya.
17. Everything happens for a reason, except happiness.
18. Memperkaya diri bukan denga memperlebar tanah, tapi melebarkan penerimaan, bukan mengumpulkan harta, melainkan menimbun kebajikan.
19. Buka kekayaan materi yang sebenarnya kita inginkan namun sebuah hati yang berkelimpahan dimana instrumen syukur selalu bergetar nyaring.
20. Rasa takut tidak mendapat kembali apa yang kita berikan pada kehidupan adalah bukti kuat bahwa kita tidak yakin dengan hukum tabur tuai yang diciptakan sekaligus sudah dipatenkan oleh-Nya. 
21. Tirulah sikat, ketika membersihkan orang lain, ia membersihkan dirinya sendiri.
22. Hutan tetap ada tanpa raja hutan, namun raja hutan tidak bisa bertahan tanpa hutan. Sama dengan kita dan alam, di mana dunia tetap ada tanpa manusia. Sedangkan manusia tidak mungkin bisa bertahan tanpa alam. Mari jaga, rawat, dan buatlah lebih indah, seindah hatimu.
23. Pada akhirnya satu-satunya kesuksesan yang kita kejar adalah kesuksesan untuk berbahagia.
24. Bila kehidupan saat ini terasa berat, coba tengok ke dalam, dengan apakah kita mengisi perjalanan ini, keluhan atau latihan?
25. Tangan yang memberi adalah tangan yang memanen, itulah yang tersirat pada semua ajaran keilahian.
26. Keluhan dan kebahagiaan seperti terang dan gelap keduanya tidak mungkin hadir bersamaan.
27. Siapa yang lebih jelek ketika kita menjelekkan orang lain?
28. Bersyukur ibarat kunci untuk membuka pintu kebahagiaan.
29. Mengorbankan api keinginan mungkin terlihat heroik, bersinar, hebat, tangguh, dan sukses, namun lambat laun ia membakar diri ini. Sementara memadamkan keingian bukan cara populer, tapi ketia yang di dalam padam kita akan menyaksikan keindahan di luar.
30. Beban besi di fitness centre terasa berat bila otot tidak terlatih. Begitu pula dalam kehidupan, bagaimana kita berharap hidup menjadi ringan bila kita tidak pernah melatih pikiran ini?


Sumber dari sini.
Mei
1. Kita sering meributkan aksesoris dan melupakan esensinya. Semahal apa pun pakaian yang melekat tidak mungkin bisa mengalahkan nilai dari tubuh yang memakainya.
2. Bersikap rendah hati dan menyadari bahwa masih banyak kekurangan adalah syarat penting dalam belajar.
3. Lihatlah matahari yang selalu memberi tanpa membeda-bedakan, dan semua tanaman pun tumbuh menghadapnya.
4. Ketika dunia berubah menjadi cemerlang, orang-orang di sekitar terlihat mengagumkan. Itu bukan pertanda duniamu telah berubah, namun kerak yang melekat di lensa hatimu telah terlepas.
5. Carilah sesuatu yang membebaskanmu, bukan sekadar memuaskan dahaga pengetahuanmu.
6. Hidup bukanlah sebuah perlombaan mengumpulkan sesuatu sebanyak-banyaknya, namun yang terpenting adalah apa yang bisa kita berikan sebelum meninggalkannya. 
7. Belajarlah mengalah sampai tidak ada seorang pun yang bisa mengalahkanmu. Belajarlah merendah sampai tak satu pun yang mampu merendahkanmu.
8. Tirulah bunga. Ia selalu memberikan keharuman pada tangan yang memetiknya.
9. Bila Anda bertemu dengan orang yang membuat hati Anda mendidih, jangan marah, namun ubahlah cara berpikir Anda, bahwa orang di depan Anda adalah orang yang telah tercerahkan. Dia dikirim kepada Anda oleh Pencipta supaya Anda belajar untuk bersabar.
10. Tidak seorang pun ingin dipenjara, namun sebagian besar dari kita hidup dalam penjara pikiran. Hanya segelintir orang yang menyadari serta mengambil jalan keluar darinya.
11. Kebencian hanya eksis dalam diri ini, ia bagaikan luka yang menganga. Bukan dengan kekerasan atau kekuatan melainkan siraman kasih lembutlah yang akan membuat bagian yang terluka itu menutup dan kembali tersenyum.
12. Ketika kita bilang, "manusia kog aneh suka merasa dirinya paling benar, dan membicarakan orang lain?" sebenarnya kita juga sedang membicarakan orang lain dan merasa paling benar.
13. Setelah sekian banyak kita mendengar ceramah dari para sesepuh dan melahap kitab suci, adakalanya Pencipta menghadirkan "orang-orang menyulitkan" agar kita mendapat kesempatan mempraktikkan apa yang telah kita pelajari. Berterimakasihlah pada mereka yang ditunjuk untuk menjadi sparing partner kesabaran Anda.
14. Pelangi selalu hadir dalam kehidupan hanya bila kita mengizinkan diri untuk melihatnya pada sudut tertentu.
15. Kita hanya boleh bangga menjadi manusia ketika dunia yang kita tinggalkan menjadi lebih baik dibanding sebelum kita dilahirkan.
16. Ketika masalah datang sebagian orang menghindar dan sebagian orang memanfaatkan untuk memperoleh kebijakan yang lebih tinggi.
17. Sebuah ide dalam sebuah buku mempunyai potensi untuk mentransformasi diri ke sebuah pencapaian yang tak terkira. Masalahnya, kita tidak pernah tahu di buku mana ide itu tersembunyai. Carilah, karena ide itu menunggu untuk kita temukan.
18. Cintai setiap hal, sehingga tiada ruang sejengkal pun untuk yang lain masuk ke dalam dirimu.
19. Bukan bendanya, bukan pula matanya, melainkan apa yang di balik mata itulah yang melihat keindahan pada segala sesuatunya.
20. Menyesali diri karena tidak bekerja secara efektif adalah perbuatan yang tidak efektif.
21. Sudah cukup waktu yang dihabiskan untuk menengok dan mempergunjingkan rumput tetangga, saatnya menggali dan masuk untuk menemukan harta tak ternilai yang terkandung di taman diri ini.
22. Di dunia ini kita bebas memilih namun tidak bebas memilih konsekuensinya. Namun apa pun konsekuensi yang terjadi, kita tetap punya kebebasan memilih bagaimana hati kita meresponsnya. Pilihlah untuk selalu berbahagia.
23. Lama waktu Anda memendam kebencian setara dengan lama waktu hilangnya kebahagiaan.
24. Seperti tanaman lotus yang tidak menghindari lumpur, begitu pula penderitaan dalam kehidupan ini. Bila kita menyambutnya dengan keikhlasan, kesadaran yang berbunga kebahagiaan akan bertumbuh.
25. Seperti keterampilan lainnya, sabar, welas asih, bersyukur bukanlah genetik, tidak juga bisa dikembangkan dengan membara atau mendengar, semuanya bertumbuh dengan praktik.
26. Seperti tangan yang mampu menyentuh semua bagian tubuh namun kesulitan menyentuk bagian lengan terdekatnya, begitulah manusia yang sangat berkuasa menjangkau dan menguasai dunia, namun sering tergolek lemah ketika harus masuk menyelam ke dalam dirinya sendiri.
27. Ketika jatuh cinta, engkau akan melihat semua hal yang ia perbuat adalah indah. Jadi bila engkau ingin melihat dan merasakan keindahan pada setiap nafas kehidupan, jantu cintalah pada Sang Pencipta.
28. Kita tidak memiliki apa-apa. Sama sekali tidak ada alasan untuk tidak mengikuti kata hati.
29. Seperti buah yang tangkainya melunak saat mulai masak sehingga mudah dipetik. Begitu pula manusia, meningginya usia kerap dibarengi denga penghlihatan yang berkurang, pendengaran melemah, dan gerakan yang melambat. Semua itu seolah-olah ingin memberi arti agar kita stop bermain di luar dan mulai melihat cahaya di dalam, mendengar hati berbisik, dan melangkah ke tempat kebahagiaan berada.
30. Banyak yang telah mendapatkan gelar S-3 dalam pelajaran mengejar, merain, mencapai, dan merengkuh keinginan-keinginan, namum belum meluluskan diri dari Sekolah Dasar cabang ilmu berserah, melepaskan, dan ikhlas. Sungguh sebuah kewajaran bila ada banyak ketidakbahagiaan hadir dalam diri ini.
31. Menggenapi semua keinginan BUKANLAH CARA untuk memenangi kehidupan.


Gambar dari sini.
Juni
1. Di era ini boleh dibilang tiap hari orangtua sibuk mengajari anaknya matematika, mengkursuskannya bahasa asing, membekalinya dengan ilmu pengetahuan alam dan sosial. Kapan waktu orangtua berbagi ilmu terpenting yaitu menjalani hidup dengan selalu berbahagia?
2. Kesadaran dan ego bagaiman permainan jungkat-jungkit, ketika ego naik, kesadaran ini menurun, begitu pun sebaliknya.
3. Siapa pun yang belum menemukan diri sejatinya akan menganggap setiap keinginan yang terpenuhi adalah kebahagiaan.
4. Dalam setiap mahluk pasti telah di-instal software kebahagiaan yang dapat diklik kapan pun, di mana pun, dan tanpa bantuan siapa pun. Di sinilah keadilan Pencipta terlihat mencolok. Think positive.
5. Kita semua bagian dari alam, bila kita menyebut bahwa manusia adalah spesies paling cerdas dan sempurna, sudah seharusnya kita menjadi makhluk yang paling peduli dan bertanggungjawab terhadap keseimbangan alam ini.
6. Tubuh dan pikiran kita hari ini terjadi karena apa yang kita lakukan dan pikirkan pada masa lalu. Tubuh dan pikiran seperti apa yang ingin Anda lihat pada masa depan tergantung pada apa yang akan Anda lakukan dan pikirkan mulai saat ini.
7. Yang membuat manusia lemah seringkali bukan karena kesalahan yang dibuat, namun mengizinkan rasa bersalah menginap terlalu lama dalam dirinya.
8. Memilik harta banyak bukan sesuatu yang haram, namun bila menjadikan besarnya harta sebagai tujuan utama, maka kita akan kehilangan banyak kilauan indah dalam hidup ini.
9. Dalam dunia modern, kesabaran adalah sebuah alat terbaik yang jarang dipakai bahkan di-upgrade dan sering dianggap usang dalam menggapai kebahagiaan.
10. Kita sering mengacaukan antara kesenangan dan kebahagiaan. Kesenangan adalah terpenuhinya keinginan, sementara kebahagiaan adalah konsekuensi dari sikap batin yang berserah.
11. Membandingkan disusul mengeluh adalah bahasa lain dari "Tuhan, Engkau tidak adil."
12. Untuk setiap pertumbuhan benih yang baik di tanah perlu dicangkul, dilubangi, atau digali, begitu pula dengan bertumbuhnya benih kesadaran dalam diri yang kerap kali diawali melalui proses-proses yang menimbulkan luka. Berbahagialah dan rayakan setiap momen yang hadir.

13. Jangan biarkan omongan orang lain membuat Anda tuli, sehingga tidak mendengar suara hati Anda.
14. Siapa yang lebih mengajarkan makna kejujuran secara mendalam kepada kita daripada seseorang yang telah menipu kita habis-habisan?
15. Ketika kita melihat lukisan yang cantik dan kita memujinya, sebenarnya kita memuji penciptanya. Begitu juga sebaliknya, bila lukisan tidak sesuai selera kita dan kita mencacinya, kita memaki pembuatnya. Bukankah hal yang sama berlaku juga bila kata "lukisan" diganti dengan "manusia"?
16. Yang benar-benar sukses adalah ia yang telah melewati paradigma sukses dan gagal.
17. Saya percaya bahwa setiap persoalan apa pun yang menghampiri kita, adalah permintaan dari Pencipta agar kita bertindak untuk menyelesaikannya.
18. Jika selama ini kita mengisi benak dengan pemikiran "apa yang bisa dikumpulkan?", tidak ada salahnya kita mengubahnya dengan "apa yang bisa saya bagikan?".
19. Bila di luar kita harus berusaha sekuat tenaga dan pikiran untuk mendapatkan yang kita inginkan, sementara untuk menemukan diri Anda yang sebenarnya ada di dalam, kita hanya perlu berserah.
20. Hadir saat ini adalah hal tersederhana yang menjadi hal tersulit di dunia ini.
21. Manusia tidak pernah bermasalah dengan apa pun dan siapa pun di luar sana, kita hanya bermasalah dengan apa yang ada di dalam diri; kemarahan, ketakutan, keserakahan, dan ego kita.
22. Memberi nasihat bijak memang jauh lebih mudah dibanding mendengarkan dengan baik.
23. Paling tidak sehari sekali kita membuang sampai dari dalam ke luar rumah. Kapankah terakhir kali Anda melepaskan semua beban yang tertumpuk dari masa lalu dan menyadari bahwa semua yang terjadi adalah atas izin-Nya?
24. Kebahagiaan lari menjauh ketika kita mengintipnya dengan kacamata orang lain.
25. Bukan apa yang didapat, namun apa yang dikontribusikan yang membuat perubahan besar dalam hidup ini.
26. Para ahli mungkin berkata Anda harus ke Utara untuk mencari rezeki, atau ke Timur untuk mendapat jodoh, yang lain berkata ke Selatan atau Barat untuk mendapat pangkat atau gelar. Namun bagi saya seseorang akan mendapatkan semua yang ia inginkan hanya bila masuk ke dalam.
27. Ketika berdoa meminta kemenangan, secara tidak langsung kita meminta Tuhan memberi kekalahan pada pihak lain. Mintalah kekuatan untuk menerima apa pun yang terjadi.
28. Menahan untuk tidak memasukkan makanan dan minuman ke dalam tubuh sewaktu puasa adalah sebuah tantangan kecil dibanding menahan untuk tidak mengeluarkan ego diri.
29. Setelah belasan tahun sejak Sekolah Daser kita belajar dengan tujuan mendapatkan kehidupan finansial yang baik, berapa waktu yang kita alokasikan untuk belajar tentang kehidupan keluarga?
30. Berikan hadiah terindah pada jiwa hari ini dengan melepas diri dari belenggu rasa bersalah, maafkan diri dan biarkan jiwamu terbang menuju takdir darmamu.


Juli
1. Lihatlah dalam hampir setiap buah terkandung hal yang berlawanan; ada daging yang manis dan kulit yang pahit, daging yang lembut dan biji yang keras. Walau pun keras dan pahit, biji dan kulit mempunyai peran yang penting dalam kehadiran manis dan lembut.
2. Hanya diperlukan satu orang untuk hidup Anda, dan orang itu adalah, bercerminlah.
3. Untuk menggapai, mencapai, memperoleh, atau menggaet sesuatu kita memerlukan usaha, bakat, ilmu, kemampuan, dan modal lainnya, tetapi untuk berserah yang diperlukan hanya sebuah sikap.
4. Bukan kebetulan kata "puasa" berdekatan dengan kata "puas", seolah-olah alam ingin menitipkan pesan bahwa puasa adalah jalan menuju puas.
5. Kapankah terakhir kali diri ini menyediakan waktu duduk hening dan berkontemplasi tentang siapa diri kita? Pernahkah kita meletakkan pikiran beserta mesin analisisnya sejenak, lalu berserah sepenuhnya pada yang membuat A sampai Z?
6. Akan susah bagi kita untuk berbahagia, sampai saatnya kita menyadari bahwa kebahagiaan tak lain adalah sebuah pilihan.
7. Sehari yang berlalu bagaikan sehelai benang yang terajut dalam lembaran kain kehidupan. Corak dan warna apa yang ingin Anda lihat sepenuhnya tergantung dari aktivitas tubuh dan pikiran yang Anda pilih setiap harinya.
8. Orang pintar meruncingkan pikiran, orang bijak melebarkan hati.
9. Selalu! Bukan apa yang terbaik yang terjadi namun apa yang telah terjadi adalah yang terbaik.
10. Sungguh paradoks, bahwa di dunia yang menggembar-gemborkan efisiensi dan efektivitas seperti saat ini kita terlalu menghambur-hamburkan kecemasan.
11. Bukan pencapaian, melainkan penerimaan yang membuat kita bahagia.
12. Sampah dengan segala kualitasnya bila ada di tengah jalan selain tidak mempunyai harga juga tidak ada yang mendekat, tapi di tempat yang tepat ia menjadi pupuk yang menyuburkan.
13. Hidup yang berkualitas bukan dihitung dari berapa lama usia, tidak hanya dilihat dari sedikitnya jumlah sakit, namun juga dari jarangnya keluhan yang terlontar.
14. Tak ada orang yang tidak punya kualitas baik dalam dirinya. Orang yang diberi label orang jahat adalah ia yang kualitas baiknya sedang terhalang.
15. Kita tidak mungkin berbahagia dengan mengejar kebahagiaan, malah sebaliknya, kebahagiaan akan datang menyapa ketika kita melepas keinginan untuk menjadi bahagia. 
16. Oh Tuhan, ambillah semua fasilitas menghakimi dari pikiranku, biarkan diriku menjadi "buta dan tuli" sehingga aku bisa melihat dan mendengar segalanya sempurna seperi Engkau melihat setiap ciptaan-Mu.
17. Sakit adalah guru besar yang mengajarkan kita untuk menerima apa pun yang terjadi, termasuk kematian. Tatkala kita menyadari dan menerima sepenuhnya keadaan yang sedang dan akan terjadi, langkah hidup menjadi ringan.
18. Ketika Anda membenci seseorang, ingatlah bahwa orang yang Anda benci diciptakan oleh Pencipta yang sama dengan yang menciptakan Anda.
19. Semakin kita terseret kesenangan karena mencapai harapan, semakin besar juga kita harus bersiap dari hentakan kesedihan yang datang di kala kejadian berseberangan dengan harapan.
20. Apa pun peran yang Anda jalani saat ini, bermainlah dengan cantik, sebagai peran pembantu bahkan figuran, cintai peran itu. Anda mungkin merasa tidak diperhatikan, namun Sang Sutradara pasti melihatmu dan suatu saat Ia akan menempatkanmu sebagai peran utama di layar kehidupan ini.
21. Keikhlasan sempurna terjadi bila seseorang tidak merasa menjadi siapa-siapa dan tidak pula merasa melakukan apa-apa.
22. Tidaklah bijak memberi makna bencana sebagai kemurkaan Tuhan. Ketika kita berkarya baik, kita mengundang kebaikan. Di saat kita berbuat buruk, kita sendirilah yang mendatangkan keburukan.
23. Anak-anak hadir dengan kebijaksanaan yang lebih murni dan besar. Sebelum mencekokinya dengan kebijaksanaan kaku kita, alangkah baiknya kita membuka diri dan membiarkan ia mengajari kita untuk hidup di momen ini, melihat tanpa penghakiman, memilih dengan intuisi, dan tersenyum dengan tulus.
24. Anda tidak dapat berbahagia dengan menambah lebar rumah Anda, memperbanyak jumlah tabungan Anda, atau bahkan mengubah pasangan hidup Anda. Anda hanya bisa berbahagia ketika mengganti cara bersikap menjadi lebih bersyukur, menerima, berserah, dan ikhlas.
25. Ketika pikiran tertancap pada tujuan semata, kita kehilangan keindahan dalam perjalanan.
26. Karunia selalu datang seperti air dari langit di saat derasnya hujan, yang diperlukan bukan usaha untuk meraihnya, namun menyiapkan wadah agar berkah itu layak menempati ruang hati ini.
27. Keadaan bumi adalah cerminan dari penduduk yang mendiaminya. Sebuah tempat di Bumi sedang dilanda banjir dan di saat yang sama di bagian lain ditimpa kekeringan. Kepala manusia terendam dengan ilmu pengetahuan yang meluap, sementara hati kita diterpa kekeringan pengertian yang panjang.
28. Meminta maaf dan jangan lupa memaafkan juga orang lain. Namun yang terpenting adalan memaafkan diri sendiri, menyadari serta menerima bahwa semua yang terjadi adalah sepengetahuan-Nya, dan itulah yang terbaik.
29. Hanya dengan memperlakukan sayap kanan dan kiri secara sama, burung mampu terbang. Bagaimana dengan kita?
30. Selain percaya penuh bahwa alam memberikan yang terbaik serta berserah total pada Pencipta, alangkah indahnya bila kita bisa mengajak puasa akar perilaku yang menyebabkan kita mempunyai kebiasaan cemas dan khawatir.
31. Definisi apa pun yang dilekatkan pada kebahagiaan akan menjadi beban yang menenggelamkan kebahagiaan itu sendiri.


Agustus
1. Ada banyak alasan untuk berbahagia, namun pilihlah untuk berbahagia tanpa alasan apa pun.
2. Hampir semua orang tahu apa yang baik yang harus dilakukan, namun sedikit sekali yang mempunyai kekuatan untuk melakukan apa yang sebaiknya dan seharusnya.
3. Sungguh sangatlah sulit mendapatkan pelajaran baru di saat pikiran merasa sudah tahu.
4. Kita sering berkata "cukup, terima kasih" pada orang yang sangat baik yang memberikan banyak hal pada kita, namun mampukah kita mengatakan hal yang sama pada Pencipta?
5. Mengapa kita menghabiskan waktu, tenaga, pikiran untuk melakukan hal yang mustahil yaitu memuaskan semua orang?
6. Pandangan mata kita hanya melihat apa yang terjadi kini, namun Yang Maha Esa melihat melampaui siapa pun. Untuk itu biarkanlah Dia melakukan yang terbaik. Tugas kita adalah menyongsong apa pun yang diberikan kepada kita dengan senyum.
7. Berkaryalah! Anda lebih daripada apa yang Anda pikirkan.
8. Stop mencari kesibukan dan mulailah melakukan sesuatu untuk melayani semesta.
9. Menghakimi lalu menghukum bukanlah solusi, hukuman dengan maksud baik sekali pun seringkali menjelma menjadi luka yang baru, sementara mendengarkan, memahami, dan menerima seutuhnya memang bukan obat ajaib nan instan namun semuanya itu bagaikan salep yang menyembuhkan, di kala kita sabar mengoleskannya.
10. Jenuhkan diri ini dengan larutan syukur sehingga diri ini tidak melihat apa pun kecuali keberkahan yang tak terhingga.
11. Pelajaran besar yang kita dapatkan ketika menjadi orangtua bukanlah sewaktu melahirkan, membesarkan, atau mendidik anak, namum sewaktu kita melepas keterikatan, melepas ego, dan menyadari bahwa anak kita adalah pribadi terpisah yang mempunyai pemikiran dan nasib sendiri.
12. Bila ada orang jahat dan baik di dalam mimpi, sewaktu terbangun kita sadar bahwa yang menciptakan orang jahat dan baik itu adalah pikiran kita sendiri. Begitu pula di kehidupan ini bila kita masih melihat bahwa ada yang baik dan jahat berarti kita belum bangun.
13. Seperti tubuh ini, yang lahir lentur dan meninggal kaku, begitu pula kebanyakan pikiran manusia yang fleksibel di awal kehidupannya dan semakin mengeras di tahun-tahun selanjutnya. Karena dunia ini penuh dengan perubahan, lenturlah seperti bibir yang dihadiri senyuman tulus.
14. Hari ini kita berjalan di antara penduduk planet yang terlalu kaya dengan ilmu mendapatkan, namun sangat-sangat miskin dengan ilmu melepaskan.
15. Rasa beruntung mendapat sesuatu yang berharga adalah hal kecil dibanding rasa beruntung karena dapat berbagi pada yang lain.
16. Sudah tidak jamannya lagi berpikir bahwa Tuhan ada di pihak saya dan melawan pihak lain. Kita semua adalah anak-anak yang dikasihi-Nya.
17. Raihlah gelar S-4 dalam hidup ini. Susah Senyum, Senang Senyum. Sakit Syukur, Sehat Syukur. Setiap Saat Selalu Sempurna.
18. Hanya dalam keheningan semua jawaban hadir.
19. Apa yang sering kali kita anggap sebagai kejadian yang merugikan ternyata sangat baik dalam proses kehidupan. Banyak orang-orang hebat muncul bukan dari keadaan yang serba tersedia. Mereka muncul dalam keadaan "mimpi buruk" kehidupan mereka.
20. Yang diperlukan bukan kekayaan dalam berbagi namun merasa kaya. Yang penting bukan harta berlimpah namun perasaan berkelimpahan.
21. Hidup jadi indah ketika kita tidak membandingkan, dan menjadi mulia saat penghakiman telah disingkirkan.
22. Pikiran adalah fasilitas yang diberikan Pencipta kepada makhluk yang berpangkat manusia, mirip seperti bos yang meminjamkan mobil ke manager perusahaannya. Mobil untuk membantu manager, mobil dikendalikan manusia. Anehnya saat ini susah sekali mendapatkan manusia yang mengendalikan pikirannya, kebanyakan dari kita disetir oelh mobil.
23. Yang menarik ketika kita menjelekkan orang lain adalah kita berharap bahwa orang yang kita ajak bicara akan berpikir bahwa kita lebih baik daripada orang yang kita jelekkan.
24. Kebahagiaan hanya akan mengapung ketika kita melepas jangkar ke-aku-an.
25. Bila mempunyai masalah yang rumit, ada baiknya Anda menolong orang lain, karena ini salah satu usaha terbaik untuk melepaskan tali masalah yang melilit kita.
26. Menerima penderitaan tidak pernah eksis. Penderitaan hanya hadir ketika kita menolak. Di saat kita menerima apa yang terjadi, penderitaan bertolak.
27. Bila kita menikmati hidup kapan pun dan di mana pun. Sayang sekali kalau kita membatasi diri dengan niat akan menikmati hidup dengan syarat punya jumlah tabungan tertentu atau pada usia tertentu.
28. Pergi ke tempat suci, membaca buku suci dan mengganggap diri lebih suci dari yang lainnya bukanlah tujuan Para Suci. 
29. Selama kita tidak membersihkan diri dan menyembuhkan luka-luka di dalam, selama itu pula ketidakharmonisan enggan menginggalkan hari-hari kita.
30. Sifat-sifat negatif yagn ada dalam diri tidak akan menghalangi usaha Anda dalam meraih kesuksesan. Sifat-sifat itu adalah bagian dari diri Anda. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa belajar mencintai, menerima, dan memanfaatkannya.
31. Wajar! Mereka berdebat di jalan atau di pendakian. Siapa pun yang sudah sampai di rumah atau di puncak hanya tersenyum pada semua perdebatan yang sia-sia tersebut.


September
1. Kita mengeluh bukan karena tidak bahagia, tapi justru karena mengeluhlah kita menjadi tidak bahagia.
2. Apa pun profesi yang kita tekuni bagaimana pun kondisi yang kita hadapi sebagai manusia kita mampu berbahagia karena semua yang kita perlukan untuk berbahagia telah ter-instal dengan sempurna dalam diri ini.
3. Sebelum menjadi Ahli Syukur kita tetap akan merasakan perjuangan dalam pencapaian sesuatu, dan merasakan kelaparan pada pengakuan, penghormatan, dan penerimaan dari orang lain.
4. Tidak banyak orang bisa melihat peluang untuk mengumpulkan harta, namun setiap orang pasti dapat melihat peluang untuk berbuat kebaikan.
5. Bunga itu cantik, dipuja, rapuh, hidup paling akhir, dan mati paling awal. Sekarang perhatikan akar yang kuat, hidup pertama, mati paling akhir, tidak terlihat, dan diinjak-injak. Akar tidak pernah iri pada bunga dan bunga tidak merasa lebih tinggi dari akar. Mereka percaya bahwa mereka diciptakan untuk mengemban tugas dan jalan hidup yang berbeda namun semuanya untuk tujuan mulia.
6. Sebelum kau isi tubuhmu dengan makanan, puaskan dahaga pikiranmu dengan ilmu pengetahuan serta kenyangkan hatimu dengan rasa syukur.
7. Mengakui kelemahan adalah langkah awal yang tepat menuju kesadaran hidup selaras.
8. Suara hati barulah terdengar ketika pikiran kita tidak dirisaukan dengan ketakutan masa depan atau perhitungan untung-rugi.
9. "Orang-orang menyulitkan" bukan ingin menyusahkanmu, mereka hanyalah debt collector yang diperintahkan Pencipta untuk mengambil hutang-hutang yang kita buat sebelumnya, agar kita menjadi lebih ringan di kehidupan ini.
10. Kebahagiaan adalah sebuah konsekuensi. Kebahagiaan adalah akibat sebuah sikap di dalam diri kita yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan keadaan eksternal.
11. Ketika kita memaafkan, perasaan damai dan tenang hadir dalam diri kita. Sayangnya perbuatan yang sangat menguntungkan ini jarang dilakukan.
12. Dalam setiap hal, baik positif atau pun negatif, selalu tersimpan aset yang luar biasa yang selalu menanti untuk ditemukan. Misteri kehidupan ini letaknya tidak jauh-jauh, ia tersembunyi dalam misteri sifat Anda.
13. Ingin rumah perlu uang, ingin kaya perlu kerja cerdas, ingin pintar perlu belajar, ingin semua perlu sabar, ingi sabar perlu latihan, dan yang paling diperlukan dalam latihan adalah kesabaran ini sendir.
14. Menghubungkan diri dengan kematian membuat kita menyadari arti dan indahnya hidup ini. Menghubungkan diri dengan kematian membuat kita ingin memberikan yang terbaik untuk dunia ini.
15. Kapan pun, di mana pun, kita semua punya kemampuan menikmati hangatnya sinar kebahagiaan, karena sinar itu memancar dari dalam.
16. Bukan milik golongan, kepercayaan, atau agama tertentu, puasa adalah milik setiap makhluk bahkan alam semesta pun melakukannya.
17. Bila kita mendapatkan musibah atau peristiwa yang tidak diharapkan, akan jauh lebih mudah bila kita menghadapinya dengan menerima keadaan tersebut ketimbang menyangkalnya.
18. Ingat, otak kita hanya mencari jawaban dari apa yang ditanyakan, ketika pertanyaannya salah, hasil tidak memuaskan akan didapat. Sebuah jawaban baik sangat tergantung dari pertanyaan yang baik.
19. Butiran penderitaan akan memurnikan air keruh kehidupan jika kita mau mengaduknya dengan sendok yang bernama kesabaran.
20. Tinggi-rendahnya tingkat kebahagiaan seseorang berbanding lurus dengan tinggi-rendahnya rasa syukur.
21. Manusia bekerja dan berpikir keras agar dapat membeli sekeping kedamaian dari luar, sementara kedamaian berserakan dan tak tersentuh di dalam.
22. Bila kita berhasil menghubungkan sebuah kejadian dan lainnya serta menarik benang merah kebetulan yang menghubungkannya, kita mulai tersadar bahwa sebenarnya hidup yang dijalani ini adalah sebuah rangkaian perjalanan hati.
23. Seperti tugas laut yang menampung air, matahari yang menguapkan, angin yang mendorong, gravitasi yang menarik jatuh, sementara sungai menghadirkannya ke laut kembali, setiap orang melengkapi indahnya sebuah siklus dengan tugas yang sesuai dengan dirinya.
24. Berkelimpahan bukahlah benda, ia adalah sebuah kesadaran dan tak seorang pun bisa mencuri apa lagi memiskinkan darinya.
25. Bila setiap mimpi buruk membuat kita terbangun, dan setiap kesakitan membuat kita kuat, maka bukankah sudah seharusnya kita berterimakasih pada kesusahan dan segala situasi yang terjadi dalam hidup ini?
26. Kita terlalu sering menganak-emaskan lidah, dan organ lain hampir dipastikan menggendong gelar anak tiri.
27. Rasa asli manusia adalah bahagia. Kita tak perlu repot-repot menambah apa pun untuk menjadi bahagia, malah kurangilah ketakutan, kecemasan, kesedihan, dan kemarahan. Sesederhana itu.
28. Tatkala seseorang tidak tersanjung oleh puja-puji, ia pun kebal dari segala makian.
29. Jika dalam kehidupan sehari-hari, ilmu "meraih" yang kita pelajari siang dan malam masih sering gagal untuk merengkuh apa yang kita inginkan, bagaimana kita bisa berharap lulus dalam pelajaran "berserah" yang sangat jarang kita pelajari?
30. Manusia menjadi tinggi ketika meninggikan (menghormati) selain dirinya dan menjadi rendah tatkala merendahkan orang lain.


Oktober
1. Makanlah dengan sadar. Tidaklah adil jika hanya untuk memuaskan 12 cm lidah, 12 meter saluran pencernaan harus menderita.
2. Kedamaian tidak bisa dirampai dengan cara menghancurkan musuh. Kedamaian tumbuh sebesar cintamu pada kawan dan lawanmu.
3. Dunia bukanlah stadion tempat kita berlomba mengeruk pundi harta sebanyak mungkin, tapi sebuah rumah dengan taman bermain yang selayaknya kita rawat untuk anak-anak kita.
4. Harga yang dibayar untuk menahan keinginan indera beberapa waktu adalah terlalu murah dibandingkan segala keajaiban yang didapatkan ketika seseorang berpuasa.
5. Di bumi ini hanya ada dua jenis manusia, keduanya adalah guru yang istimewa. Yang pertama adalah: ia yang mengajarkan kebijaksanaan, dan yang kedua adalah ia yang memberi kita kesempatan mempraktikkan kebijaksanaan tersebut. 
6. Tatkala api di dalam padam tidak mungkin ucapan kita bisa membakar orang dan ketika sudah berjabat-tangan dengan musuh di dalam, semua orang di luar menjadi sahabat yang membantu untuk naik ke tangga pencerahan.
7. Ketika ada barang yang hilang, berusahalah mencari. Bila tak berhasil, berdoalah dengan tulus semoga yang menemukan memang sedang memerlukannya dan berguna untuk hidupnya.
8. Walau pun sejumlah orang tahu bahwa kebahagiaan adalah pilihan dan tidak mungkin ditemukan di luar, berapa dari mereka yang masuk ke dalam dan memilihnya?
9. Alam selalu mengundang kita hadir dalam pesta kebahagiaan. Pesta itu diadakan di sini dan saat ini, sayang tidak banyak yang mau datang.
10. Organ dalam yang luka acap kali menimbulkan aroma mulut yang kurang sedap. Seperti itulah yang terjadi ketika kata-kata kasar atau kalimat pedas terucap dari seseorang. Pasti ada luka batin yang belum tersembuhkan. Tugas kita bukan menambah luka dengan memusuhi mereka, namun menyembuhkannya.
11. Percayalah kalau Tuhan telah berhasil mengatur dengan baik pagi dan malam, matahari dan bulan, serta semua perangkat di alam semesta yang maha luas ini. Pastilah Ia sangat tahu apa yang terbaik untuk diri yang super kecil ini.
12. Mereka yang istimewa adalah mereka yang memaafkan bahkan sebelum yang berbuat salah menyadari kesalahannya.
13. Alangkah sayang sekali bila kita mengebiri keunikan diri dan masuk ke taman lain untuk bertanding demi mengalahkan orang lain.
14. Impian, tujuan, keinginan, hasrat, nafsu, panggilan, atau yang lainnya dengan apa pun kita menyebutnya, apakah kehidupan yang kita jalani ini hanya untuk memenuhinya?
15. Manusia tidak pernah kehilangan apa-apa, karena manusia tidak pernah memiliki apa-apa. Aku dan punyaku hanyalah ego yang hanya melekat di pikiran.
16. Semakin sederhana makanan yang kita telan, makin mewah tubuh merasakannya.
17. Bukanberapa besar yang Anda lakukan, namun berapa besar cinta yang Anda letakkan pada perbuatanlah yang membuat perbedaan pada jiwa.
18. Jangan katakan "Saya marah", "Saya sedih". Anda bukanlah kemarahan juga bukan kesedihan. Hanya ada sedikit bagian diri Anda yang sedang sedih atau sedang marah. Jangan biarkan bagian yang sedikit itu membajak seluruh emosi Anda. Tersenyumlah pada mereka, karena Anda jauh lebih besar dari sekedar marah atau sedih.
19. Setiap orang ingin ke surga, tapi berapa banyak yang secara sengaja menciptakan surga di dalam dirinya?
20. Kemampuan diri untuk berbuat ikhlas inilah yang membuat segalanya menjadi harmoni. Ketidak-ikhlasan menimbukan tuntutan yang mengakibatkan stres, dan stres adalah salah satu penghalang terbesar dalam keselarasan kita dengan alam semesta.
21. #doaku. Sudah lama aku tidak meminta, kiranya hari ini Engkau turuti 5 keinginanku ini: 1. Berikan aku kesempatan untuk membalas semua keabaikan dan pelajaran dari semua sahabat dan juga orang yang pernah bertikai denganku. 2. Berikan aku semangat untuk menjadi pelayan-Mu yang setia. 3. Berikan mata yang melihat semua makhluk adalah saudaraku. 4. Berikan kekuatan untuk berbagi dan melepas apa pun yang melekat denganku. 5 Dan satu lagi yang terakhir, berikan aku hati welas asih yang selalu terbenam dalam kolam syukur. Itu saja, hanya itu saja, aku tidak meminta banyak, aku tidak serakah kan, Tuhan?
22. Semua masalah terlahir akibat dari ketidakmampuan kita melihat sisi baik dari setiap kejadian yang hilir mudik di depan diri ini.
23. Potensi yang ada dalam diri kita hanya akan mulai terkuak pada detik pertama saat kita mau menyadari siapa diri kita.
24. Sakit bukanlah petaka apa lagi hukuman. Sakit adalah mekaniksme tubuh untuk menggapai titik imbangnya. Tidak beda dengan alam semesta dan semua isinya yang selalu bergulir menuju titik keseimbangan, begitu pula badan ini.
25. Ia yang telah kehilangan egonya, menyatu dengan aliran semesta.
26. Anda boleh meminta rumah atau uang, tidak juga dilarang berdoa memohon keselamatan, dan bila ada pertanyaan: "Jika hanya ada satu permintaan, apa yang Anda minta?, jawabanku pastilah: "Oh Pencipta, berikanlah aku hati yang selalu terbenam dalam rasa syukur."
27. Apa yang terjadi di luar kita adalah refleksi dari dunia yang ada di dalam diri kita.
28. Rezeki, jodoh, ilmu, dan solusi dari semua permasalahan sudah rapi menunggu kita. Mereka selalu siap sedia bergegas menghampiri kita kapan pun dan di mana pun, hanya di kala kita telah siap menerimanya.
29. Dalam upaya meraih kesuksesan, manusia seringkali menguras habis energinya untuk mengubah diri ketimbang memusatkan perhatian pada keistimewaan yang dimiliki dirinya.
30. Bukan mobil yang kita kendarai, rumah di kompleks mana yang kita tinggali, atau jumlah saldo di rekening bank, namun seberapa banyak jiwa yang kita sentuh selama kita dianugerahi nafas, pikiran, dan kesehatan yang gratis ini.
31. Walau pun jarang diperhatikan, akar tidak iri pada bunga. Dia tahu bunga yang dipuji sebentar lagi akan jatuh dan menjadi pupuk yang menyuburkannya.


Nopember
1. Kebahagiaan terbit ketika rasa syukur menginap di hati.
2. Setiap mendapatkan sesuatu, sadari bahwa benda itu pasti akan meninggalkan kita atau kita tinggalkan.
3. Krishna, Muhammad, Lau Tzu, Yesus, Buddha. Mereka terlalu besar untuk dibingkai dalam pigura agama. Ajaran mereka milik dunia.
4. Seperti kita melangkah dengan kaki kanan dan selalu diikuti kaki kiri, begitu juga dalam hidup, jejak langkah pertama adalah berbuat baik dan jejak selanjutnya adalah melepaskan keinginan untuk mendapatkan hasilnya.
5. Orang yang sabar dan yang tidak sabar hanya dibedakan oleh satu hal, yaitu program dan kata-kata yang tertanam di otaknya.
6. Lambung punya batasan untuk mewadahi makanan, paru-paru memiliki kapasitas maksimal menampung udara, begitu pula ada limit pada tangan dalam menggenggam sesuatu. Namun dalam karunia fisik yang serba terbagas ini, setiap dari kita dibekali hati yang tak berujung yang mampu menerima apa pun serta kemampuan bersyukur pada semua detik yang terlewati.
7. Pikiran yang bersih bagaikan langit tanpa awan, pikiran yang bening menyadari bahwa setiap langkah adalah karunia.
8. Semua masalah berasal dan ada di dalam diri, jadi untuk membereskan semua permasalahan, jangan cari jalan ke luar, carilah jalan ke dalam.
9. Kebanyakan orang mengharap ada balasan setimpal kepada orang yang menzalimi dan tidak pernah berpikir bahwa penderitaan yang sedang dilalui ini adalah akibat dari perbuatan masa lalunya.
10. Katakan, siapa manusia yang hari ini menggunakan pikirannya? Kebanyakan kita dikuasai olehnya.
11. Sebagaimana layar monitor komputer yang hanya berweang menampilan program yang disematkan dari CPU, begitu juga dengan realitas luar yang kita jalani di dunia ini, semuanya berkat program yang terinstal di dalam diri.
12. Orang yang telah benar-benar sembuh adalah oran gyang sudah tidak mempermasalahkan apakah dirinya sakit atau sehat.
13. Banyak orang menggunakan pikirannya untuk meraih kebahagiaan, sementara kebahagiaan sendiri hanya mau berkunjung saat kita melepaskan ikatan dengan pikiran. Sungguh sebuah paradoks.
14. Kalau Anda mengatakan sulit, itu adalah suatu pertanda yang baik, dari pada Anda mengatakan tidak bisa.
15. "Bahagia adalah pilihan" memang susah dimengerti, bukan karena kerumitannya namun karena kesederhanaannya.
16. Sebelum mengikuti keinginan si lidah, tanya dulu pada sang perut apakah masih perlu sesuatu.
17. Sebagaimana kita menyeleksi makanan agar tubuh sehat, selayaknya pula kita menyaring berita supaya pikiran jernih.
18. Larutkan dirimu dalam air pelayanan agar rasa manis berpadu dengan setiap teguk air kehidupan.
19. Mengapa harus berpikir mendapatkan yang lebih besar lagi ketika kita memberi? Bukankah kita sebelumnya sudah mendapatkan sebelum kita bisa memberi?
20. Sebelum kita masuk dan minum air dari oase yang mengalir dari dalam, dahaga tidak akan terhapuskan. Sebelum kita mengenal diri kita sesungguhnya, semua kebahagiaan adalah kesenangan semata.
21. Kita semua adalah daun yang bertumbuh dari pohon yang sama, mengapa harus bersaing apa lagi membenci?
22. Perdebatan tidak pernah membawa manusia ke tempat yang diinginkan bersama.
23. Ketika Anda menerima kekalahan dengan tulus, Anda memenangi pertarungan dengan ego Anda secara telak.
24. Kita menghabiskan sebagian besar hidup untuk belajar membaca dan menulis. Kita juga menghabiskan waktu untuk belajar berbicara yang baik, namun bagaimana dengan belajar mendengarkan?
25. Jadikah setiap orang sebagai guru, setiap tempat sebagai sekolah, dan setiap waktu adalah jam pelajaran.
26. Ketika hidup yang sedang dilakoni terasa panas, tetaplah berjalan. Berhenti atau terlekat dengan masa lalu sama seperti bergeming di panasnya aspal siang hari.
27. Selalu ingat. Tugas utama manusia adalah menemukan diri sejati, bukan menganalisa orang lain.
28. Ketika Anda kehilangan sesuatu, pastikan Anda tidak kehilangan pelajarannya.
29. Terbanglah tinggi ke tempat di mana hitam dan putih menjadi serupa.
30. Terlalu banyak teori yang kita jejalkan ke mulut, dan terlalu sedikit praktik yang kita telan.


Desember
1. Ada baiknya kita melihat sakit sebagai sahabat, merangkulnya seperti memeluk saudara kembarnya yang bernama sehat. Di saat kita mampu memeluk keduanya, di saat itulah kesadaran sejati memeluk diri kita.
2. Letakkan sejenak apa yang kamu ketahui agar pikiranmu dapat mengambil sesuatu yang baru dari alam semesta tak terbatas ini.
3. Bukan kebetulan kalau kata "berbagi" dekat dengan kata "berbahagia". Seolah alam ingin membiarkan kita merasakan berbahagia via berbagi.
4. Bagaimana pun kondisinya, sesulit apa pun situasinya, jangan korbankan hak Anda untuk selalu memiliki kebahagiaan.
5. Kita pasti ingat nama-nama orang terkaya yang masih hidup, namun bagaimana dengan mereka yang menjadi jawara pengumpul kebaikan terbanyak 50 atau 100 tahun yang lalu? Bandingkan dengan Gandhi, Bunda Teresa, Hellen Keller, dan Einstein. Nama-nama ini adalah milik orang yang tidak mengeruk keuntungan namun berkontribusi besar pada duni. Sudahkah kita berbagi hari ini?
6. Betapa sedikit yang kita tahu. Betapa banyak yang kita mau. Terlalu sering kita menyalahkan. Terlalu jarang kita mengalah.
7. Manusia lahir dengan tangan menggenggam dan meninggal denga tanah terbuka. Fenomena ini seolah sebagai isyarat bahwa perjalanan hidup adalah perjalanan melepas kemelekatan.
8. Kita semua lahir bahagia namun terlalu banyak menelan program ketidakbahagiaan.
9. Kita hanya boleh berharap orang lain berubah perilakunya dalam melakukan kebaikan tatkala kita sudah mempraktekkan kebaikan padanya.
10. Untuk membuat hidupmu gampang, beranilah mengambil pejararan tersulit yang ditawarkan oleh alam. 
11. Keajaiban hilir mudik di mana-mana. Keajaiban akan berhenti tepat di depan pintu pikiran yang terbuka dan hanya terpancing masuk bila ruang hati beraroma ikhlas.
12. Ketika kita berbicara, kita hanya mengulang sesuatu yang kita tahu. Namun ketika mendengar, kita biasanya mendapatkan sesuatu yang baru.
13. Logika manusia sangat terbatas. Untuk memahami sesuatu yang lebih tinggi kita memerlukan sayap kesadaran dan harus meninggalkan pikiran.
14. Seperti geleparan ikan yang terlepas dari air, seperti mengeringnya tanaman yang tercabut dari tanah, seperti itulah manusia ketika terpisahkan dari sumber kedamaian yang ada dalam dirinya.
15. Sesuatu yang bersih bukan lebih baik dari yang kotor, yang tinggi bukan lebih hebat dari pada yang rendah. Kesemuanya ada untuk saling melengkapi, saling memberi, dan saling mendukung.
16. Saat ini adalah satu-satunya cara untuk hidup. Hidup bukanlah bungkusan ketakutan masa depan, juga bukan kotak memori masa lalu.
17. Apa paun yang terjadi, semuanya adalah karunia. Dalam bahasa Inggris karunia disebut "grace", di Italia "gracia", dalam bahasa Latin "grate", di Indonesia "gratis". Semua yang kita dapatkan adalah gratis, jadi tidak ada alasan untuk tidak "grateful".
18. Bagaimana Anda bisa berharap mendengar suara hati dalam kebisingan lalu lintas pikiran?
19. Ingatlah, di saat kemampuan kita kecil, masalah terlihat sangat besar. Begitu kemampuan kita besar, masalah-masalah tersebut menjadi pernak-pernik kecil yang membuat kehidupan tampak berkilau.
20. Tambahkan selalu bumbu syukur pada setiap kejadian, maka rasa kebahagiaan akan hadir setiap saat dalam hidup Anda.
21. Manusia bagaikan seseorang yang berlayar meninggalkan pulau miliknya yang penuh limpahan harta, merantau menuju padang gersang, dan mengais-ais sampah yang beterbangan.
22. Seorang gadis dengan gampang melemparkan boneka kesayangannya ketika ia memperoleh buah hati dari rahimnya sendiri. Begitu pula dengan kita, yang akau mudah melepaskan semua kesenangan dunia luar di detik perjumpaan dengan kebahagiaan sesungguhnya di dalam.
23. Kebanyakan dari kita mempelajari kehidupan dan melupakan kematian, mencari kebahagiaan dan enggan berhubungan dengan penderitaan. Kita ingin memisahkan paket ini. Mungkinkah?
24. Dalam setiap makhluk pasti telah terinstal software kebahagiaan yang dapat diklik kapan pun, di mana pun, dan tanpa bantuan siapa pun. Di sinilah keadilan Pencipta terlihat mencolok.
25. Mengapa meminta yang lain ketika kita sudah berkata: "Jadilah menurut kehendak-Mu"?
26. Setelah bertahun-tahun memberi target diri pada penerimaan yang akan dicapai, ada baiknya pada tahun yang akan berganti ini kita meletakkan targen pada apa yang akan kita berikan untuk dunia ini.
27. Belajar melepaskan diri dari apa pun yang telah kita terima adalah suatu keindahan. Keindahan yang sama akan kita dapatkan ketika kita memberi sesuatu atau membantu orang lain.
28. Hiduplah di dunia tapi jangan menjadi milik dunia. Nikmatilah apa yang Pencipta telah sediakan tetapi dengan pengertian yang jernih dan pikiran yang terang.
29. Manusia telah melupakan kapasitas hatinya untuk mencintai tanpa batas.
30. Keindahan terlihat dan kedamaian terasa saat kita biarkan heartware meminpin perjalanan hidup hardware ini. Have a meaningdul journey. 
31. Sebelum ganti tahun, cairkan cek kebencian yang selama ini kita genggam dan terimalah uang kelegaan beserta bunga keindahannya.

 Thanks to mba Moi Kusman, sharingnya luar biasa 

source asli : http://moi-kusman.blogspot.co.id/2015/06/kalender-abadi-bulan-januari-days-of.html

0 comments: