Rabu, 14 Desember 2011

Memahami Manusia melalui Hukum Kertertarikan__updated post!

Saat kita berargumen dengan seseorang, biasanya hal tersebut disebabkan karena komunikasi.  Mungkin kita menyampaikan dengan cara yang salah, nada yang kurang pas atau bahasa yang kurang tepat. Masalah ini disebabkan karena komunikasi yang kurang efektif.
Hal ini membuktikan communication skill berguna di semua lini kehidupan!

Tetapi bisa saja, masalah tersebut karena kita kurang memahami lawan bicara kita. Mungkin kita bisa coba memposisikan diri pada lawan bicara kita, misalnya , seandainya kita ada di posisi orang itu, apa rasanya, baru kita bisa memahami apa yang dirasakan oleh lawan bicara kita.

oohh.. betapa bijaknya pemikiran seperti itu

Cumanya ya, rasanya susa sekali berbuat seperti itu dalam dunia kantor, misalnya dalam relasi dengan senior atau bos yang lain, saya update post ini deh secara sudah bukan penghuni di kantor tersebut lagi, hahaha.. .
Secara teori, saya paham, bahwa kebebasan berpendapat adalah hak semua orang, jika tidak setuju, silakan aja, saya punya pendapat kamu juga punya pendapat, go on, yang bikin complicated, karena kita hidup dalam dunia perkantoran, kadang segala tindakan harus selaras dengan, sebut saja visi misi perusahaan atao secara mikro visi misi si senior/bos kita,

Ada semacam omongan, bahwa karier kita ditentukan bos kita, kalo kita ketemu bos yang bijaksana, jangan kawatir, prestasi, promosi, bonus, dan terutama, uang mengalir besar, bahkan kita tinggal siap dibajak manakala beliau berkarier lebih tinggi di tempat lain; Lain kalo kita bertemu dengan bos yang 'bijaksana', kenapa dikasih kutip? karena bijaksana nya 'bertopeng' alias banyak maksud dan tujuan untuk kepentingan pribadinya.

Wah, kamu dendam ya? honestly saat itu, iya, tapi, hmm... dia jadi omongan semua orang di kantor juga kok, pada bete sama kelakuannya (apa pembenaran ini bisa diterima? =D hahaha), jadi bukan saya aja yang bilang.  eniwei, itu dulu, kalo saja saat itu saya paham hal ini mungkin saya waktu itu ga akan hanya sedikit bete saja ;p lalu berlalu seperti kentut yang terbawa angin,,, 

Hmm, saya baru dapat pencerahan sekarang2 ini, dari buku yang saya baca terkait Law of Attraction, menarik diketahui dalam kasus saya dengan 'eks' bos itu, bahwa :


1. Orang yang menyebalkan, biasanya mereka muncul dalam kehidupan kita untuk memberikan kita suatu pelajaran hidup, karena manusia selalu tumbuh dan berkembang.  Apa pelajaran hidup dalam kasus mantan bos saya yang aga? kesabaran, bekerja lebih cepat, bekerja lebih teliti, mampu membaca situasi sebelum terjadi (?? wat the.., cenayang donk :D) maksudnya bisa membaca 'isyarat' dalam meeting misalnya, akan langkah apa yang sekiranya diambil, kalo begitu apa efeknya di unit saya, bos saya, dan pekerjaan apa yang akan turun ke saya ato dibilang keahlian membaca situasi

2. Orang menyebalkan, bisa jadi tes cermin diri kita.  Apa saya begitu, dalam hal yang sama atau hal lainnya? apa malah mungkin saya lebih parah? Ini mengajarkan saya untuk selalu introspeksi diri, dari kelakuan jelek orang yang saya terima, apa saya juga melakukan hal yg mirip ke orang lain? Inilah kenapa ada peribahasa, gajah di pelupuk mata tidak tampak tapi kuman di sebrang keliatan.


Saya juga jadi ingat salah satu nasehat bijak, "lakukan ke orang lain seperti apa yang kamu ingin orang lain lakukan kepadamu", ya itu basic dari hukum ketertarikan, karma, atau law of attraction.  Demikian juga dengan pikiran dan emosi, kalo kita selalu melepas pikiran dan emosi negatif ke luar, kita akan selalu menghadapi situasi negatif,

So, mari hidup dengan sadar, selalu menjadi positif dan pancarkan getaran positif,
karena positif x positif = positif.

Cheers up guys!!  

http://hellogiggles.hellogiggles.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2014/01/30/happy-smiling-dog.jpg


0 comments: